Lirik Lagu Vicky Prasetyo & Ms Mumun – Retorika Cinta

Lirik Lagu "Retorika Cinta" Vicky Prasetyo & Ms Mumun.
Berikut sedikit cuplikan lirik lagunya"
seperti birokrasi yang menghukum pelanggar nyata
gravitasi bumi semakin kian ada
melantunkan geografi dan perputaran makna
bahwa hidup kita mati tanpa anugrah cinta
” Bagaimana kamu suka dengan Retorika Cinta?
kamu bisa langsung unduh lagu ini melalui media digital seperti Google Play Music, Apple Music dan iTunes, Amazon, Qobuz, Joox, Langit Musik, Spotify, dan media pembelian online musik lainnya. atau juga bisa langsung membeli CD/DVD dari lagu tersebut dan jangan lupa untuk aktifkan RBT dari lagu ini untuk menghargai karya meraka.
Situs/Blog ini hanya menulis Lirik Lagu dan informasi tentang musik, penyanyi dan musisi terkait. Kami tidak membagikan tautan unduhan dari lagu tersebut. karena itu melanggar hak cipta.
All song lyrics on this website is copyright / property of the authors, artists, bands and music labels are concerned. all materials contained in this site including the lyrics of the song are for promotional and purposes only.


Berikut selengkapnya Lirik Lagu Retorika Cinta
yang dinyanyikan oleh Vicky Prasetyo & Ms Mumun
Semoga kamu terhibur...!!!


Retorika Cinta
(Lirik)


(mencoba) mencoba bersamamu indahnya sastra cinta
yang melumpuhkan akal logika
dan selalu menutup kedua mata
ketika semua hidup berjalan seperti retorika

(berharap) hancur aku dalam lebur dan nestapa
ku coba cahayai ruang jiwa ini
terus berharap dan terangi
ku coba sembunyikan suara hati dan terus berlari

(hancur hatiku bila ku ingat dirimu)

(sudahlah) tutup sudah kisah cintaku
teriakkan namamu di kesunyian hatiku
meraba secara fakta di kehangatan jiwa
saat kebenaran hati hilang dan berlalu



(ternyata) yang tertinggal hanya sebuah keruh
yang menusuk sendu mematikan sahyatku
serta cinta yang hanya sebuah debu terbang bersama renyuh rindu
yang menjadi kebanggaan kisahku

(hancur hatiku bila ku ingat dirimu)

selama ini kamu bohong
kau hancurkan cinta ini
dan seolah tak bersalah padaku

(sudahlah) sudahlah aku bukan pengemis yang memohon cinta
aku petualang yang berkembang seperti bunga
kadang harum dunia membuat engkau menjadi manja

(ternyata) seperti birokrasi yang menghukum pelanggar nyata
gravitasi bumi semakin kian ada
melantunkan geografi dan perputaran makna
bahwa hidup kita mati tanpa anugrah cinta

(hancur hatiku bila ku ingat dirimu)

selama ini kamu bohong, kau hancurkan cinta ini
dan seolah tak bersalah padaku
kau bermain dengan cinta, kelak akan kau sesali
pergi saja kau dariku, menyakitkan

(selama ini kamu bohong)
retorika cinta terbersit di dalam dada
tangisan air matamu mungkin takdirnya

(kau hancurkan cinta ini)
seperti bunga mencintai keharumannya
seperti matahari setia pada sinarnya

(dan seolah tak bersalah)
seperti hujan rela jatuh berkali-kali
demi indah semuanya bak pelangi

(padaku)
itulah aku hidup mati tanpa dirimu
dan dirimu mati juga tanpa ada diriku

(kau bermain dengan cinta)
berbohong bukan niatku bukan diriku
tapi itu sudah menjadi letak gayaku

(kelak akan kau sesali)
kisah cintaku seperti kupu kupu
indah sayapnya membuatku menjadi malu

(pergi saja dariku)
jika engkau berkenan kembalilah padaku
aku berjanji akan setia menjaga

(menyakitkan)
dan mencintaimu sepenuh jiwaku
hanya namamu yang ada di dalam hatiku

(mencoba) saat ku berjalan di lorong yang gelap, pasti ada ujungnya
di saat kisahku kelam, pasti indah pada nantinya